~ Dijamin makin keren kalo mati lampu
Pasca jatuhnya smartphone Android One kesayangan ke dalam periuk rebusan kuah sup, saya memutuskan untuk membeli sebuah senter.
Ops… Kok beli senter Bree? Bukannya order smartphone Xiaomi 10T yang baru rilis itu?
Tidak. Saya juga tidak bernafsu lagi untuk memiliki sebuah smartphone atau menggunakan handphone canggih untuk keperluan sehari-hari.
Kenapa bisa begitu Bree?
Kalau kepo sangat kenapa saya tidak mau pakek smartphone lagi, tunggu saja tulisan ‘Alasan Saya Berhenti Menggunakan Smartphone’.
Baiklah kalau begitu. Coba ceritakan, kenapa Bree tiba-tiba memutuskan membeli sebuah senter? Mengingat zaman sekarang sudah begitu canggih. Semua yang diperlukan sudah ada dalam satu genggaman tangan perangkat smartphone.
Bahkan, di phone-phone yang tidak smart dan low budget sekalipun, vendor pembuatnya berbaik hati mengikusertakan fitur senter. Hemat baterai pula, tuh.
Senter phone lebih praktis karena sudah built-in. Dijamin gampang dibawa ke mana-mana, cukup diletakkan dalam saku. Bisa tersedia setiap saat tanpa terbatas ruang dan waktu. Kecuali baterai phone habis.
Yap, emang begitulah kehebatan smartphone sekarang ini, Bree. Tapi, saya tetiba menginginkan sebuah senter kayak zaman dulu. Sebuah tool yang khusus berfungsi sebagai penerangan kala darurat seperti mati lampu tiba-tiba. Saya ingin sebuah senter yang mandiri, bukan yang diselipkan sebagai fitur tambahan dalam smartphone.
Walaupun tentu saja, sebuah senter mandiri sudah pasti akan terlupakan di mana letaknya ketika ia tiba-tiba diperlukan. Sudah begitu hukum yang berlaku di rumah tangga dan rumah tetangga. Dan tiga kata buat itu: nggak praktis banget.
Saya menyadari itu dengan amat ikhlas. Namun, setidaknya saya tidak mengulangi lagi kejadian yang masih menyisakan trauma, gara-gara mengandalkan senter smartphone.
Hari naas itu, istri saya memasak sup ceker ayam di dapur kayu yang terpisah di belakang rumah utama. Selepas magrib, cuaca sedikit mendung. Ditambah lagi mati lampu.
Maklumlah, menjelang akhir tahun 2020, petugas PLN sedang gencar-gencarnya maintenance jaringan, ya, pasti sering padam listrik. Kan nggak mungkin mati lampu gara-gara kabel listriknya diberaki cicak.
Baca Juga: Hujan, Pisang, dan ML
Senja mulai pekat tapi sup ceker ayam tak boleh dibiarkan sendirian di dapur, harus dicek kondisinya. Apakah sudah matang atau belum? Jangan sampai sup gosong dan ceker-cekernya kompak melarikan diri. Berabe betul kalau ini sampai kejadian.
Mendekatlah istri saya ke dapur untuk mengeceknya. Kondisi dapur gelap. Dari laporan yang saya ketahui sesudah insiden itu, di dapur hanya tampak nyala api dan bau sup yang tak sabar untuk dicicipi.
Untuk menerangi gelapnya malam dapur, istri saya menyalakan senter di Xiaomi MI A1. Nasib tidak baik pun terjadi. Setelah tutup panci dibuka, smartphone kesayangan saya itu tiba-tiba terepeleset dari genggaman istri dan ikut serta nyemplung ke dalam sup.
Sepertinya, smartphone saya itu ingin juga merasakan nikmatnya sup ceker ayam buatan istri. Selama sekian detik, Xiaomi MI A1 terendam dalam kuah sup dengan titik didih lebih dari 169 derajat celcius tersebut. Tak sampai semenit, MI A1 berhasil diciduk dan diangkat kembali dalam kondisi bulut total.
Apalacur, smartphone MI A1 itu mati total seketika dan tidak bisa diperbaki lagi. Banyak organ di dalamnya mengalami kerusakan parah. Begitu kata master reparasi hape di salah satu konter terhebat di kota Takengon. Untunglah, beliau tak mengorek lebih lanjut tentang rasa sup ceker ayam setelah dimasuki MI A1. Kalau ditanya, sudah pasti saya bilang, rahasia.
Si Mungil Nan Mewah
Nah, setelah insiden itulah, saya langsung mengorder sebuah senter yang berfungsi tok sebagai senter. Bukan sebagai tool melempar anjing atau menakuti tikus.
Tadaa, ini dia produk yang saya order: TaffLED Senter LED 2000 Lumens Waterproof Pocketman P1 – Black. Begitu tiba dan siap unboxing, senter mungil ini di luar ekspektasi. Simpel tapi mewah.
Namun, karena dia cuma senter, tidak include quad kamera, GPS, maupun sinyal 5G. Tapi bodinya setara dengan build quality bodi Macbook karena terbuat dari bahan metal alloy.
Selain itu, cutting sudutnya presisi, uliran handgrip yang tersusun sangat rapi, dan bobot sangat terasa dalam genggaman, tidak berat atau terasa kopong ringan. Pokoknya, pas deh di tangan.
Dengan kualitas yang mendekati premium itu, agak mencengangkan kalau harga yang dibanderol cukup murah sekali. Setara sebungkus rokok Samsu kalau tidak jadi dinaikkan pemerintah: cuma 17 ribu rupiah, Bree.
Warna bodi senter TaffLED Pocketman P1 ini hitam mengkilap bak senter ala detektif dalam film-film Hollywood. Tak bermaksud melebih-lebihkan. Selain itu, bisa tahan banting, bahkan ada demo kalau benda itu aman digilas ban mobil. Dan yang lebih penting—seperti judul produknya—tahan air.
Tapi jangan juga sengaja dicemplungkan ke dalam periuk rebusan air kopi saat kemping. Kalau sekadar cipratan air hujan, atau terjatuh di genangan air pas hiking ke hutan masih amanlah.
Baca Juga: Card Reader di MacOs High Sierra Tak Terbaca? Tips Ini Layak Dicoba
Kalau bicara kemping dan hiking, senter ini sangat cocok untuk Bang Bree maupun Kak Bree yang hobi melakukan segala macam aktivitas outdoor. Lebih pas lagi, senter ini bisa menjadi aksesoris wajib kakak-kakak Pramuka. Ditambah lagi ada pengait yang bisa dikait di tali pinggang atau saku celana, bakal menambah nilai keren sebanyak 20 persen.
Ada tiga mode fungsional untuk penerangannya cahaya senter TaffLED Pocketman P1. Klik pertama cahaya terang, klik kedua cahaya redup sedikit, klik ketiga cahaya untuk kelap-kelip sebagai tanda bahaya atau minta pertolongan. Kalau iseng di rumah, bisa digunakan sebagai pengganti lampu disko penggiring musik DJ, tarekkk sis…semongko…!
Satu lagi fitur yang saya suka dari senter mungil ini, yaitu bisa zoom in dan zoom out dengan sangat smooth untuk mendapatkan cahaya lebar atau cahaya yang lebih fokus. Nah, kalau Bang Bree dan Kak Bree pernah mendengar narit maja Aceh, ‘bek sampe abeh batre bak pu bulat-bulat sente’ tidak berlaku untuk TaffLED Senter LED 2000 Lumens ini.
Kalau senter zaman dulu memang perlu sedikit waktu untuk menyetel bentuk sebaran cahaya yang sesuai selera. Mau cahaya lebar atau fokus, harus diputar-putar dulu tutup kaca depan senter yang tiada habisnya. Bisa-bisa, pas cahaya yang diinginkan dapat, eh batrenya nge-drop pula.
Dengan senter TaffLED Pocketman P1, cukup maju-mundurkan knop tutup kaca yang sudah dilengkapi lensa cembung untuk mendapatkan sebaran cahaya lebar hingga yang lebih sempit fokusnya.
Kalaupun dibuat lalai dengan knop maju mundur lensa untuk mendapatkan cahaya yang sesuai, dijamin nggak bakal habis batre, karena cahaya pakai satu tangan, setting cahaya yang diinginkan langsung dapat.
Cukup Satu Batre
Informasi build quality sudah. Soal harga dan fitur yang didapat juga sudah cukup panjang lebar sekali. Sekarang apa lagi, ya?
Untuk sumber energinya bagaimana? Senter tipe Pocketman P1 cuma membutuhkan satu batu baterai ukuran AA. Ini sudah lebih dari cukup memadai untuk kebutuhan cahaya senter yang diperlukan kala gelap menyergap.
Jangan khawatir, satu biji batu baterai ukuran AA nggak bakal cepat habis karena lampu yang dipakai bukanlah neon seperti lazimnya senter jadul. Lampu senter TaffLED ini menggunakan jenis LED yang mampu menghasilkan cahaya sebesar 2000 Lumens. Tuh kan, dari judul produk saja sebenarnya udah terlihat.
Saran saya sih, jangan pakai baterai sekali pakai karena limbahnya sangat mencemari lingkungan. Jadilah people yang cermat (dan meniru pegadaian), setiap menyelesaikan masalah jangan menambah masalah lain.
Langkah sedikit bijak yang bisa kalian lakukan adalah menggunakan batu baterai rechargeable. Jangan takut, harga baterai rechargeable ukuran AA atau AAA murah-murah sekali. Misalnya, batu baterai Doublepow Alkaline Rechargeable AA dengan kapasitas sekira 1200 mAh, dua picis cuma 10 ribu rupiah saja. Lebih murah dari batu baterai AA Alkaline sekali pakai, bukan?
Untuk penggunaan sehari-hari, baterai recharge Doublepow yang saya order sekalian dengan paket senter, sangat lumayan worth it. Agar penggunaan cahaya senter bisa tahan lama, intinya sih tergantung seberapa sering dihidupkan dan seberapa sering kebelet pipis keluar masuk kamar mandi tengah malam saat PLN padamkan listrik.
Syukur-syukur setahun cuma dua kali pakek, jelas awet muda batrenya.
Oya, review produk ini tidak dalam rangka disponsori oleh brand produk tersebut maupun endorse dari toko yang menjualnya. Review ini murni berbagi informasi berhubung masih kurang dan jarangnya informasi tentang produk yang mungkin sangat perintilan ini, supaya tidak salah beli.
Siapa tahu juga Bang Bree atau Kak Bree mau kasih hadiah kejutan TaffLED Senter LED 2000 Lumens buat orang tersayang. Sangat saya rekomendasikan.
Terkait harga yang mungkin lebih murah ketimbang toko online sebelah—baik toko merah, hijau, orange, atau biru dengan bintang iklan artis Korea itu, kebetulan saya beli langsung di toko online Jaknot Medan. Makanya lebih murah.[]
Diperbarui pada ( 3 Maret 2024 )