BNOW ~ Web desainer Argentina bernama Nikolas Kurona membeli domain resmi Google (google.com.ar) seharga sekitar Rp42 ribu. Pembelian itu berawal ketika layanan Google di Argentina sempat down pada Rabu pekan lalu, 21 April 2021.
Saat itu, pria 30 tahun tersebut sedang berada di meja kerjanya, di pinggiran Buenos Aires, merancang situs web untuk klien. Kurona mendapat kabar Google down dari teman-temannya melalui WhatsApp.
“Saya memasukkan www.google.com.ar ke browser saya dan tidak berhasil. Saya pikir sesuatu yang aneh sedang terjadi.”
Alih-alih menganggap itu sebagai tanda istirahat sejenak, Kurona meluncur ke website Network Information Center Argentina atau NIC Argentina, mencoba mencari tahu penyebabnya. NIC ini yang mengatur pendaftaran top level domain ar untuk Argentina.
Setelah itu, dia menelusuri Google lebih lanjut. Kurona kaget saat mendapati bahwa domain resmi Google Argentina bisa dibeli dengan harga murah 270 peso atau sekitar Rp42 ribu.
Dia memutuskan membeli domain itu meskipun berpikir tidak akan berhasil. Jadi, Kurona mengikuti langkah-langkah pembelian dan sekali lagi dia tercengang setelah menerima email dengan faktur pembelian.
Pembelian berhasil. Kurona lalu mengetikkan www.google.com.ar ke bilah pencariannya dan menekan enter. “Data pribadi saya muncul. Saya membeku melihat layar. Saya tidak percaya apa yang baru saja terjadi.”
Tepat pukul 21.52 Rabu malam waktu setempat, domain itu resmi menjadi miliknya. Otomatis, seluruh pencarian ke Google Argentina masuk ke website Kurona. “Saya ingin menjelaskan bahwa saya tidak pernah punya niat buruk. Saya hanya mencoba membelinya dan NIC mengizinkan saya.”
Malam itu, hanya dalam beberapa menit, Kurona menjadi berita utama. “Ketika proses pembelian selesai dan data saya muncul, saya tahu bahwa sesuatu akan terjadi … Saya sangat cemas,” ujarnya.
Dia pun men-tweet apa yang telah terjadi, sekaligus mencoba mengklarifikasi bagaimana peristiwa itu bermula.
Namun, “kesenangan” Kurona hanya terjadi sesaat. Tak lama setelah itu, Google Argentina kembali mendapatkan kembali domain tersebut.
Baca Juga: Facebook dan Google Rancang Kabel Bawah Laut Lintasi Jawa
Berhasilnya Kurona membeli domain tersebut tentunya secara teori bisa dilihat sebagai kealpaan Google memperbarui domainnya. Namun, Google mengatakan lisensi domain tersebut belum kedaluwarsa, dan tidak akan kedaluwarsa hingga Juli 2021.
Grup Open Data Cordoba yang bertugas melacak domain Argentina kedaluwarsa maupun terdaftar mendukung tindakan Google walaupun masih belum jelas mengapa domain itu bisa dibeli.
Sementara Kurona mengatakan tidak tahu apa yang terjadi dan ia merasa “agak aneh” mendapat begitu banyak perhatian media. Dia juga telah dipuji sebagai pahlawan oleh pengguna Twitter.
Kurona hanya lega karena tidak mendapat masalah. NIC mengambil nama domain darinya tak lama setelah dia membelinya, tapi uang 270 peso belum dikembalikan.
Dia juga mengatakan Google tidak menghubungi dan ia tidak mendapatkan bayaran sepeser pun. Raksasa mesin pencari itu juga belum menjelaskan bagaimana mereka mendapatkan kembali domain tersebut.