BNOW ~ Arnold Schwarzenegger menyebut Donald Trump sebagai presiden terburuk yang pernah dimiliki Amerika Serikat. Mantan Gubernur California tersebut menyatakannya dalam video pidato yang diunggah ke Twitter, pada Minggu, 10 Januari 2021.
“Trump akan dikenang sebagai presiden terburuk Amerika Serikat. Dan akan segera menjadi tidak relevan seperti tweet lama,” ujar Schwarzenegger yang ikut mengutuk serangan ke Capitol Hill atau gedung kongres Amerika Serikat pada Rabu pekan lalu.
Dia bahkan membandingkan serangan itu dengan peristiwa pembantaian kaum Yahudi oleh Nazi Jerman, yang kerap disebut “Kristallnacht” atau “Malam Kaca Pecah”.
“Pecahan kacanya adalah jendela Gedung Kongres Amerika Serikat,” ujar Schwarzenegger sedikit berapi-api dalam video berdurasi lebih dari tujuh menit.
“Tapi massa tidak hanya menghancurkan jendela Capitol, mereka menghancurkan ide-ide yang kita terima. Mereka tidak hanya mendobrak pintu gedung yang menampung demokrasi Amerika. Mereka menginjak-injak prinsip yang mendasari negara kita,” ujar mantan Gubernur California tersebut.
Menurut Museum Peringatan Holocaust Amerika Serikat, Kristallnacht terjadi pada malam 9 November 1938 ketika massa simpatisan Nazi menghancurkan sinagog, sekolah, dan ribuan bisnis orang Yahudi.
Sebanyak 91 Yahudi tewas dan 30 ribu lainnya dikirim ke kamp-kamp konsentrasi yang berujung kepada holocaust. Sementara “kaca pecah” mengacu pada ribuan kaca jendela yang pecah berserakan di jalan-jalan sesudahnya.
‘Proud Boys Setara Nazi’
“Itu adalah malam amukan terhadap orang-orang Yahudi yang dilakukan oleh Nazi yang setara dengan Proud Boys (ormas neo-fasis pendukung militan Donald Trump),” ujar Schwarzenegger yang lahir di Austria pada 1947, dua tahun setelah berakhirnya Perang Dunia II.
Dia ingat dampak perang terhadap ayahnya dan orang lain, yang dia gambarkan sebagai “orang-orang yang hancur, yang meminum kesalahan mereka dengan berpartisipasi dalam rezim paling jahat dalam sejarah.”
“Tidak semuanya fanatik anti-Semit atau [pro] Nazi. Banyak yang hanya berjalan selangkah demi selangkah. Mereka adalah orang-orang di sebelah,” ujar Schwarzenegger.
Dia membagi kenangan menyakitkan yang tidak pernah dibuka ke publik sebelumnya. Schwarzenegger bercerita tentang ayahnya yang sepekan sekali pulang dalam kondisi mabuk. Ayahnya akan berteriak dan memukuli Schwarzenegger, saudara-saudaranya, dan menakuti ibunya.
Tampaknya didera rasa bersalah atas partisipasinya dalam Perang Dunia II. Hal yang sama juga terjadi di rumah-rumah tetangga.
“Mereka mengalami rasa sakit fisik akibat pecahan peluru di tubuh mereka dan rasa sakit emosional dari apa yang mereka lihat atau lakukan. Semuanya dimulai dengan kebohongan, dan kebohongan, dan kebohongan, dan intoleransi. Jadi karena berasal dari Eropa, saya telah melihat secara langsung bagaimana hal-hal bisa lepas kendali.”
‘Trump Pemimpin Gagal’
Presiden Trump, tambah Schwarzenegger, berusaha membalikkan hasil pemilu yang adil. “Dia mengupayakan kudeta dengan menyesatkan orang dengan kebohongan,” ujar bintang Terminator tersebut.
“Ayah saya dan tetangga kami juga disesatkan dengan kebohongan, dan saya tahu ke mana arah kebohongan seperti itu. Presiden Trump adalah pemimpin yang gagal,” ujar Schwarzenegger, seorang Republikan yang sering berbicara menentang Trump.
“Patriotisme artinya membela negara bukan membela presiden,” ujarnya mengulang kata-kata Teddy Roosevelt, presiden Amerika Serikat termuda yang berasal dari Partai Republik.
Schwarzenegger mengakhiri pidatonya dengan nada tinggi. “Demokrasi kita telah diwarnai oleh perang, ketidakadilan dan pemberontakan. Saya yakin, walaupun kita terguncang dengan peristiwa-peristiwa akhir-akhir ini, kita akan tampil lebih kuat karena sekarang kita memahami apa yang bisa hilang.”
Aktor Hollywod itu juga mengirim pesan kepada para penyerang gedung kongres. “Bagi mereka yang berpikir mereka dapat membatalkan Konstitusi Amerika Serikat, ketahuilah ini: kamu tidak akan pernah menang.”
Diperbarui pada ( 15 Maret 2024 )