Tips Menggoreng Ikan Ala Breedie

Memakan ikan salah satu bentuk nasionalisme. Sudahlah, bagian ini tak perlu diributkan! Pokok pembahasannya adalah cara menggoreng ikan, titik

Ilustrasi menggoreng Ikan. (freepik)

~ Artikel kekinian yang bakal dihujat ibu-ibu

Menggoreng ikan pun ada tips? Hellow, ini tahun berapa, Bung! Percayalah, jika dari membaca judul ini saja Anda sudah nyinyir, patut dipertanyakan seberapa tinggi rasa nasionalisme Anda.

Atau, seberapa kuat Anda bisa bertahan hidup di negara yang diramal bakal bubar tak lama lagi ini?

Kok bisa, nasionalisme dihubungkan dengan ikan goreng? Tentu bisa, karena Indonesia negara kepulauan.

Dari kata pulau saja kita dapat menaruh benang layang merah untuk kata kunci laut. Ingat, laut adalah kunci, bukan Djawa.

Di laut bersemayam ikan, makhluk yang diciptakan untuk mengusung protein ke mana-mana sepanjang hayatnya.

Karena di laut banyak ikan bukannya sapi, otomatis banyak warga negara harus makan ikan. Bahkan sebelum Menteri Susi mengajak orang-orang makan ikan.

Memakan ikan salah satu bentuk nasionalisme. Sudahlah, bagian ini tak perlu diributkan! Pokok pembahasannya adalah cara menggoreng ikan, titik.

Karena di masa kekinian manusia sudah mengenal kompor, minyak goreng, dan panci, jarang orang yang masih memakan ikan mentah. Ikan pun digoreng, supaya lezat dan tidak bikin sakit perut.

Menggoreng salah tiga dari cara manusia menikmati ikan. Dua cara lagi adalah dengan menggulai dan memanggang.

Breedie akan membagi tips menggoreng ikan saja karena dua cara yang lain itu kami tak terlalu paham.

Oya, sebelumnya diingatkan jika ada yang menemukan cara menggoreng ikan yang lebih jitu lain tolong dibagikan di kolom komentar, bila berkenan. Sekiranya cara itu lebih baik, kita pakai yang itu saja.

Baca Juga: Hewan juga Perlu Berak, Punya Tahi, Punya Gaya

Pertama, pilihlah ikan yang mau digoreng.

Tak perlu tahu apa nama ikan tersebut, konon lagi nama latinnya. Biar itu urusan peneliti saja.

Kan, tidak mungkin ketika Anda memakannya nanti sembari menyebut, “Kumakan kau wahai Chanos chanos (ikan bandeng)”.

Kedua, siangi ikan itu jangan “malami”.

Menyiangi ikan membuatnya terhilang dari kotoran, atau lendir yang tak perlu. Maklumlah, ikan itu kan hidup di air yang di situ juga dibuang limbah pabrik bahkan kotoran Anda sendiri.

Tak perlu jijik karenanya, anggap itu hal biasa. Makanya, ikan perlu dibersihkan supaya Anda tidak ikut menelan limbah. Urusan makan limbah biar ikan, Anda pasti nggak kuat.

Ketiga, diamkan ikan setelah disiangi.

Jangan langsung diceburkan ke dalam minyak. Biarkan ia menikmati saat-saat terakhirnya di dunia.

Bila perlu, baluri tubuhnya dengan jeruk nipis agar terasa segar. Bila prosesi ini mirip-mirip cara melepas “pengantin bom bunuh diri”, apa mau dikata.

Keempat, ambil minyak goreng, tuangkan ke wajan, hidupkan kompor. Panaskan minyak beberapa saat.

Ingat ya, pakailah minyak goreng bukannya premium atau pertalite yang harganya sudah lama naik diam-diam.

Lagipula, hanya minyak goreng yang cocok untuk ikan. Anda sudah pasti paham sekali soal ini.

Kelima, setelah minyak panas, jangan celupkan jari ke wajan. Ambillah satu per satu ikan. Masukkan dan jejerkan mereka di dalam minyak.

Jangan sambil mengupil atau membuat kesalahan lainnya. Anda harus memberikan penghormatan terakhir kepada ikan-ikan sepenggorengan itu.

Bergumamlah dalam hati sekadar mengucapkan terima kasih. Karenamu ikan, aku sebentar lagi kenyang.

Ilustrasi ikan.
Ilustrasi ikan. freepik

Keenam, perhatikan kondisi kulit ikan setelah beberapa jenak terendam minyak.

Jika sudah agak kecokelatan, balikkan ke sisi kulit lainnya. Jangan tunggu kulitnya menghitam. Ingat, di sini misi Anda menggoreng bukan untuk menyiksanya hingga gosong.

Ketujuh, saat kedua sisi sudah kecokelatan, matikan kompor.

Ambil saringan lalu taruh ikan di situ agar sisa minyaknya menetes. Proses menanti tuntasnya minyak menetes menuntut kesabaran. Apalagi ketika sedang kelaparan.

Namun, yakinlah, kesabaran itu akan berbuah manis.

Kedelapan, pindahkan ikan ke piring atau wadah yang bersih. Lalu, nikmatilah daging berprotein yang ada di badannya itu.

Selain daging, tulang ikan goreng juga bisa dimakan. Namun, jika Anda memelihara kucing di rumah, sisakanlah tulang-tulang itu. Lapar boleh, rakus jangan.

Kucing, walaupun tak punya uang membeli ikan, ia juga punya hak mencicipinya. Beramallah selagi bisa.

Baca Juga: Sahur Stories: Rambut

Semoga delapan poin di atas memberikan breeders sebuah pencerahan bahwa menggoreng ikan pun perlu tips. Kalau ada yang kurang dari tips ini, mungkin karena yang nulis tak pernah memikirkannya.

Kepada ikan-ikan yang telah dan akan digoreng, terima kasih telah mengenyangkan kami sejak akil balik hingga sekarang.

Terima kasih juga kepada Menteri Susi, tips ini terinspirasi dari beliau. Kok, sekarang sudah jarang tenggelamkan kapal, Bu?

Diperbarui pada ( 3 Maret 2024 )

Facebook Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *