Label: novela
Gadis Graffiti: Novela Dian Guci — Bagian Empat Belas
Didengarnya para ilmuwan itu mengobrol. Memuji ikan bakar saus lemon, sate tiram dan sayur pakcoy tumis.
Gadis Graffiti: Novela Dian Guci — Bagian Tiga Belas
Dinda memandang hasil kerjanya. Tersenyum puas. Kemudian secepat kilat lari kembali ke kafe. Bersembunyi di balik bar jus.
Gadis Graffiti: Novela Dian Guci — Bagian Dua Belas
Ia makin yakin bahwa tujuan Ayah menyekolahkannya di SMA Pelsa adalah untuk menyingkirkannya.
Gadis Graffiti: Novela Dian Guci — Bagian Sebelas
"Nana, dari mana kamu tau kalau rumahmu berhantu?" Dinda mengungkit. Saat itu mereka sudah di kamar, berkemas untuk menghadapi akhir pekan di rumah.
Gadis Graffiti: Novela Dian Guci — Bagian Sepuluh
"Iya Miss," Dinda makin lesu. Habis sudah. Kalau ibunda Ms Santi penduduk Pante Keutapang juga, Dinda betul-betul terjepit. Terawasi.
Gadis Graffiti: Novela Dian Guci — Bagian Kesembilan
Ketiga cowok anak Smansa itu beranjak. Seperti hendak pergi. Namun mendadak si 'Wolf' berhenti. Berbalik.
Gadis Graffiti: Novela Dian Guci — Bagian Kedelapan
Kawan-kawan Ayah belum berhasil tahu bahwa akun DĕGedĕ alias the Great D yang membuat mural di depan Mal South End adalah Dinda.
Gadis Graffiti: Novela Dian Guci — Bagian Ketujuh
"Nah! Kalau kamu punya masalah, kamu boleh pilih. Kamu cerita padaku, merasa lebih enakan lalu kembali menjalani hidup, atau diam aja."
Gadis Graffiti: Novela Dian Guci — Bagian Keenam
Untuk beberapa saat Dinda masih berpikir-pikir, menimbang-nimbang apakah dia tadi tidak melanggar “wilayah pribadi” Nana.
Gadis Graffiti: Novela Dian Guci — Bagian Kelima
“Mamak sudah meninggal, Ustazah,” tukas Dinda. Ustazah Sofia spontan menutup mulut dengan sebelah tangan. “Astaghfirullah… Maaf neuk….”
Gadis Graffiti: Novela Dian Guci — Bagian Keempat
Orang yang ditubruknya tertegun. Dinda menarik kerudungnya, memeganginya di kanan-kiri kepala agar tak meluncur turun lagi.
Gadis Graffiti: Novela Dian Guci — Bagian Ketiga
"Kalau nggak ngopi pagi-pagi, Bunda nggak bisa berfungsi, nggak loading," kata Bunda selalu.