BNOW ~ Penyakit misterius menjangkiti ratusan warga di negara bagian Andhra Pradesh, India, sejak Sabtu malam, 5 Desember 2020.
Penyakit itu mulanya terdeteksi di Eluru, kota kuno yang terkenal dengan produk tenun tangannya.
Gejala yang ditimbulkan beragam, mulai dari mual-mual, kejang-kejang, kecemasan, hingga kehilangan kesadaran.
Seorang petugas medis di Rumah Sakit Pemerintah Eluru mengatakan pasien mengeluhkan mata terbakar.
“Orang yang jatuh sakit, terutama anak-anak, tiba-tiba muntah-muntah setelah mengeluh matanya terbakar. Beberapa dari mereka pingsan atau kejang,” ujar petugas medis tersebut.
Sekitar 200 orang telah dirawat di rumah sakit akibat penyakit aneh itu dan seorang pasien pria 45 tahun meninggal dunia.
Pria tersebut awalnya dirawat di rumah sakit dengan gejala mirip epilepsi dan mual.
Namun dokter mengatakan pasien itu telah pulih dari gejala tersebut dan meninggal karena sebab lain.
Andhra Pradesh salah satu negara bagian yang terparah terkena dampak covid-19. Saat ini di sana terdapat lebih dari 800 ribu kasus yang dikonfirmasi.
“Semua pasien dinyatakan negatif covid-19,” ujar Dolla Joshi Roy, petugas pengawasan distrik di Distrik Godavari Barat Eluru.
Sekitar 180 pasien, kata Dolla, sekarang telah dipulangkan. Sedangkan sisanya dalam keadaan kondisi yang stabil.
Tes Darah dan Sampel Air
Pemerintah setempat telah melakukan tes darah. Namun, dari catatan yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan Andhra Pradesh memperlihatkan tes darah awal itu tidak menemukan bukti adanya infeksi virus, seperti demam berdarah atau chikungunya.
Otoritas kota juga telah menguji sampel air di Eluru untuk mengetahui adanya kontaminasi, setelah semua pasien diketahui menerima air dari sumber yang sama.
Sampel telah dikumpulkan dari 57.863 rumah tangga dan dikirim ke laboratorium forensik. Sejauh ini, sampel air belum menunjukkan tanda-tanda kontaminasi.
“Penyebabnya masih belum diketahui tapi masih kami lakukan segala macam pengujian, termasuk pengujian makanan dan susu,” kata Roy.
Sekolah dan perguruan tinggi ditutup pada Senin. Survei besar-besaran dari rumah ke rumah dilakukan untuk mengidentifikasi orang-orang dengan gejala serupa.
Spesialis dari All India Institute of Medical Sciences dan seorang ahli saraf dari luar negara bagian juga telah tiba di Eluru untuk melakukan tes neurotoksik lebih lanjut, dan menunggu hasilnya.
Belum jelas apakah penyakit itu bisa menular maupun cara penularannya.
“Hanya analisis laboratorium yang akan mengungkapnya,” ujar Menteri kesehatan negara bagian Andhra Pradesh, Alla Kali Krishna Srinivas.
Masyarakat diminta tidak panik. Sementara itu, pemimpin partai oposisi politik terbesar di negara bagian itu, Partai Telegu Desam, menuntut “penyelidikan yang tidak memihak dan menyeluruh” terhadap penyakit misterius tersebut.