BNOW ~ Pemerintah Kota New York menyiapkan kuburan massal untuk korban corona di sebuah pulau tak berpenghuni bernama Hart di kawasan Bronx.
Dilansir buzzfeed, sekitar dua lusin mayat sekarang dimakamkan setiap hari di kuburan massal tersebut.
Kuburan massal berbentuk parit sempit panjang itu digali dengan ekskavator di Pulau Hart yang hanya dapat diakses dengan kapal.
Pulau Hart sejak abad 19 menjadi tempat tinggal tukang pembuat tembikar, area pemakaman bagi orang tak dikenal dan orang miskin.
Sebuah foto udara memperlihatkan pekerja memasukkan peti-peti dari kayu pinus yang berisi jasad korban corona dengan menggunakan alat berat.
Reuters menuliskan, pejabat New York City mempekerjakan pekerja kontrak untuk menguburkan jasad-jasad tersebut.
Hal ini dilakukan karena tingkat kematian harian akibat Corona di kota tersebut telah mencapai rekor baru yang suram.
Biasanya, saban pekan hanya sekitar 25 mayat yang dikuburkan napi berupah rendah yang bekerja di pulau pantai timur Bronx tersebut.
Namun, jumlah mulai meningkat pada Maret ketika virus corona menyebar dengan cepat, menjadikan New York pusat pandemi global yang baru.
“Ada sekitar dua lusin mayat sehari [yang dimakamkan],” ujar Jason Kersten, juru bicara departemen pemasyarakatan yang mengawasi pemakaman.
Nama setiap korban dituliskan dalam huruf besar pada setiap peti mati. Tujuannya, kata Kersten, sebagai tanda pengenal jika nanti perlu digali kembali.
Sebuah tongkang terlihat tiba di pulau Kamis pagi pekan lalu, membawa truk bermesin pendingin berisi sekitar dua lusin mayat.
Pulau lain di sebelah selatan Hart, Pulau Randall di East River, digunakan sebagai tempat parkir untuk lusinan truk yang kosong.
New York Terparah
New York kini menjadi kota terparah di dunia yang terpapar corona karena korban semakin banyak berjatuhan.
Meningkatnya jumlah penguburan di pulau tersebut adalah indikasi bahwa kota berjuluk ‘The Big Apple’ itu mulai kewalahan.
Hingga 10 April, 5.820 orang telah meninggal dunia di New York akibat Covid-19, penyakit yang disebabkan oleh virus corona.
Sementara ini, sekitar 20 ribu orang di Amerika meninggal akibat corona dan menjadikannya negara dengan kasus kematian tertinggi.[]
Diperbarui pada ( 13 Maret 2024 )
2 thoughts on “New York Siapkan Kuburan Massal Corona di Pulau Tak Berpenghuni”