~ Selamat datang ke pertempuran, Arc!
Setelah tertunda sejak 2018, Intel bakal meluncurkan kartu grafis GPU alias Graphics Processing Unit seri-A Arc pertamanya untuk laptop. Kartu grafis milik produsen semiconductor chip terbesar di dunia ini, disebut-sebut bakal bersaing dengan AMD dan NVIDIA. Wuih, bakal ada yang bikin kacau perang abadi AMD vs NVIDIA, nih, Bree!
Rencananya, kartu grafis Arc baru Intel akan digunakan perdana di laptop Samsung Galaxy Book 2 Pro, yang dijual bulan depan. Namun, Intel berjanji akan ada lebih banyak lagi laptop yang menampilkan GPU Arc, dari nama-nama besar seperti Acer, Asus, Dell, HP, MSI, Lenovo, dan lainnya. Arc Intel juga akan dikembangkan untuk desktop.
Kartu grafis CPU seri-A yang diklaim berdaya rendah ini ditujukan terutama untuk notebook ultraportabel yang tipis-tipis ringan tapi asoi geboy. Varian awal Arc yang dirilis pertama adalah Arc A350M dan A370M. Setelah itu, menyusul Arc 5 dan Arc 7 yang performanya lebih kuat.
Di seluruh keluarga Arc GPU, arsitektur grafis Intel didasarkan pada empat pilar utama. Ada inti XE perusahaan, XE Media Engine, XE Display Engine, dan XE Graphics Pipeline. Semua kartu Arc juga akan memiliki set fitur dasar yang sama. Termasuk dukungan untuk DirectX 12 Ultimate, ray tracing, XE Super Sampling, akselerasi perangkat keras AV1 dan banyak lagi.
Inti XE Arc didasarkan pada mikroarsitektur Intel XE HPG yakni grafik kinerja tinggi, dengan masing-masing inti menampilkan 16 Mesin Vektor 256-bit, 16 Mesin Matrix 1.024-bit dan memori bersama 192KB.
Sementara XE Media Engine dirancang untuk mendukung aplikasi video enkode perangkat keras hingga HDR 8K 10-bit, dan akselerasi perangkat keras untuk sejumlah standar populer seperti VP9, AVC, HEVC, AV1. Sedangkan XE Display Engine dibuat untuk menangani output video hingga dua layar 8K pada 60Hz secara bersamaan, empat layar 4K yang berjalan pada 120Hz, atau satu layar 1440p pada 360Hz.
Baca Juga: Bahaya! Segera Hapus Ekstensi Ini di Chrome dan Edge
Adapun dua kartu baru, A350M dan A370M, menargetkan game 1080p pada 60fps hingga 90fps di berbagai game populer. A350M dirancang menghasilkan daya antara 25 dan 35 watt dan menggunakan enam inti XE, enam unit ray tracing, jam grafis 1.150 MHz–yang menurut Intel merupakan perkiraan konservatif dari kecepatan jam khas kartu–dan 4GB GDDR6 vRAM.
Sebagai alternatif, A370M dirancang untuk laptop yang sedikit lebih besar dengan konsumsi daya antara 35 dan 50 watt, delapan inti XE, 8 unit ray tracing, jam grafis 1,550 MHz, dan vRAM 4GB yang sama.
Selain itu, Intel juga menciptakan rangkaian perangkat lunak bernama Arc Control dengan tampilan UI ber-overlay sederhana. Serupa dengan NVIDIA GeForce Experience dan Radeon AMD. Melalui pusat kontrol ini, pengguna lebih mudah memantau kinerja GPU, menginstal driver dan pembaruan, dan merekam permainan. Bahkan, pengguna dapat terhubung ke aplikasi streaming seperti Xsplit.
Intel mengatakan mereka sedang bekerja lebih banyak dengan pengembang demi memberikan dukungan driver lebih cepat dan lebih responsif untuk mendukung game-game unggulan seperti Elden Ring, Ghostwire: Tokyo, Dolmen dan banyak lagi. Tak hanya itu, Intel juga menciptakan teknologi Deep Link yang dirancang untuk memberikan peningkatan kinerja tambahan pada kartu Arc saat bekerja bersama-sama dengan grafis terintegrasi bawaan Intel.
So, apakah kehadiran Arc semakin memeriahkan pertempuran satu lawan satu antara NVIDIA vs AMD yang selama terjadi? Dan apakah Arc bakal jadi kuda ketiga atau cuma jadi kuda poni? Welcome to the battle, Arc!