Hari ini, ketika dirimu baik-baik saja, sudah bisa makan tiga kali sehari, menafkahi anak istri, bahkan menambah istri, jangan lupakan satu makhluk ini: mantan. Dirimu yang begitu mapan sekarang, parlente bukan main, dihormati orang, disanjung, dipuja dan dipilih di kotak suara, salah satu sebab dari sekian banyak faktornya ditentukan oleh mantan.
Mantan, memang makhluk yang tidak pernah diakui status sosialnya seperti para wadam yang dianggap menjijikkan. Namun, dialah benda hidup yang sedikit banyak mempengaruhi jejak langkahmu sekarang.
Lihatlah ke belakang, betapa mantan memberimu banyak pelajaran hidup akan pentingnya bersikap militan lalu besoknya berubah cuek setengah mampus. Mantan membuatmu memberontak dari kenyataan, membawa hidupmu dalam fantasi supaya imajinasi terus bergerak. Mantan juga yang membuatmu ingin menenggak racun tikus ketika harapan seolah tak bisa dipingit lagi. Namun, sesudah itu ia menyadarkanmu bahwa hidup harus terus berjalan.
Mantan adalah tempat kau belajar menata tingkah. Belajar menumpahkan nafsu sekaligus menahannya. Ia memberi tahumu apa yang mesti dilakukan ketika dunia mendadak gila. Ia merengkuhmu ke dalam pelukannya dan mendongengkan tentang negeri tujuh menara serta bulan yang terbelah di langit Amerika. Tak lain semua itu supaya kau nyaman dan tak masturbasi di sembarang tempat.
Ketika sekarang kau merasa hidupmu baik-baik saja di masa depan, tengoklah ke belakang dan ucapkanlah terima kasih sedalam-dalamnya kepada mantan. Karena tanpa mantan, suatu hari kau pernah sial dan kehabisan uang kala APBA belum dicairkan.
Diperbarui pada ( 3 Maret 2024 )