BNOW ~ Facebook akan menghapus postingan yang anti terhadap kebijakan pembatasan sosial untuk memperlambat penularan corona, yang diterapkan pemerintah negara bagian California, New Jersey, dan Nebraska.
Langkah penghapusan muncul setelah Facebook menghadapi sejumlah kritik karena membiarkan orang mengoordinasikan protes antikarantina di media sosial.
Pejabat kesehatan masyarakat, pejabat negara, dan petugas perawatan kesehatan mengatakan protes itu membuat hidup orang dalam bahaya.
Menyatukan orang-orang dalam kerumunan besar akan meningkatkan kemungkinan menyebarkan penyakit.
Juru bicara Facebook Andy Stone mengatakan postingan seperti itu bertentangan dengan aturan pembatasan sosial yang kini diterapkan di tiga negara bagian tersebut.
Stone menambahkan, Facebook hanya akan menghapus postingan yang dibuat melalui fitur acara.
Postingan lain termasuk grup yang sengaja dibuat untuk keperluan protes tersebut, mungkin tidak dihapus.
Alyana Alfaro Post, juru bicara Gubernur New Jersey Phil Murphy, mengatakan kantornya dan Facebook telah berkomunikasi tentang rencana tersebut.
Namun, kata dia, kantor gubernur tidak meminta Facebook menghapus halaman atau posting berisi ajakan protes.
Protes Merebak
Protes meletup beberapa hari terakhir di hampir semua negara bagian, meminta pembatasan sosial dan larangan keluar rumah dicabut.
Para pemrotes beralasan masyarakat mesti diizinkan bekerja kembali dan melanjutkan kehidupan normal, meski ada risiko terhadap kesehatan.
Di Washington sekitar 2.500 orang turun ke jalan memprotes larangan keluar rumah.
Di Denver, Colorado, ratusan orang meminta pencabutan pembatasan sosial di negara bagian tersebut.
Hal serupa terjadi di Texas, Wisconsin, Ohio, Minnesota, Michigan, dan Virginia.
Di Pennsylvania, 60 ribu lebih orang kini ikut serta dalam sebuah ajakan protes pembatasan sosial yang diposting di Facebook.
Presiden Donald Trump membela protes-protes tersebut. Dia menyebut para pemrotes sebagai orang-orang yang “mencintai negara kami” dan “ingin kembali bekerja”.
Namun, jajak pendapat menunjukkan mayoritas orang Amerika sebenarnya takut mengakhiri pembatasan sosial sebelum waktunya tiba.
Amerika Serikat kini menjadi negara dengan kasus positif covid19 terbanyak di dunia, lebih dari 750 ribu. New York sementara ini mencatat jumlah tertinggi kematian dibandingkan kota-kota lain di negeri Uncle Sam.
Alasan Historis
Penghapusan ajakan protes dilakukan karena secara historis media sosial seperti Facebook menjadi platform yang kuat untuk mengorganisir unjuk rasa.
CEO Facebook Mark Zuckerberg berulang kali membela peran perusahaannya dalam melindungi kebebasan berbicara terutama soal politik.
Namun, penghapusan postingan yang memprotes pembatasan sosial dinilai mengancam kebebasan masyarakat sipil.
“Masalahnya bukan kebebasan sipil karena kelompok-kelompok (pemrotes) ini dapat membangun halaman web mereka sendiri dan melakukan percakapan di sana,” ujar Joan Donovan, direktur proyek penelitian perubahan teknologi dan sosial Universitas Harvard.
Pertanyaan mendasarnya, kata dia, apakah Facebook memiliki tanggung jawab melindungi pengguna dari informasi yang salah tentang kesehatan?
“Jika Anda pikir mereka harus, tindakan (penghapusan) ini benar.”
2 thoughts on “Facebook Hapus Postingan Anti Pembatasan Sosial”