BNOW ~ TikTok menghapus akun situs berita Palestina, Quds News Network atau QNN tanpa pemberitahuan apa pun. Diduga, penghapusan terkait isi konten berita yang diterbitkan QNN.
QNN kerap mempublikasikan video berita tentang Palestina yang dengan cepat menjadi viral. Sebelum dihapus, akun QNN telah mengunggah 1.200 video di TikTok.
Direktur QNN Ahmad Jarrar menuduh TikTok “bermitra dengan Israel”. “Pada hari pertama 2021, TikTok menghapus akun jaringan Quds karena kritik kami terhadap normalisasi Arab,” tweetnya.
Pengelola akun QNN di TikTok, Hamzah al-Shobaki mengatakan mereka sering memposting tentang Palestina dan aksi pendudukan Israel.
Baru-baru ini QNN dengan gencar mengkritik kesepakatan normalisasi hubungan antara Israel dengan negara-negara Arab. Kesepakatan itu telah membuat marah warga Palestina.
Al-Shobaki mengatakan kepada Anadolu Agency, akun QNN memiliki 50 ribu pengikut, 7 juta tampilan, dan disukai 350 ribu orang.
Dia mendesak TikTok membatalkan keputusan tersebut. Jika tidak, tambah Al-Shobaki, platform China tersebut akan masuk dalam daftar media sosial yang mendukung Israel.
Akun Dihapus di Aplikasi Amerika
Sebelum TikTok, QNN menghadapi masalah yang sama di media-media sosial lainnya. Mereka mengklaim liputannya terus menjadi sasaran Israel.
“Selama bertahun-tahun, aplikasi [milik] Amerika termasuk Facebook, Twitter, dan WhatsApp, telah menghapus dan menonaktifkan akun warga Palestina [setelah] berkoordinasi dengan pemerintah Israel dan badan keamanan, dengan dalih mencegah hasutan dan ujaran kebencian Palestina di platform tersebut.”
Pada 2019, tiga akun QNN dihapus oleh Twitter setelah Otoritas Palestina memasukkannya ke dalam daftar 6o platform yang akan dilarang. Alasannya, akun-akun itu dianggap sebagai ancaman terhadap “keamanan dan perdamaian nasional”.
Jarrar mengatakan beberapa staf QNN juga sering diganggu oleh pasukan keamanan Israel, termasuk oleh Otoritas Palestina. Mereka juga dicegah untuk meliput aksi demonstrasi dan rutin menghadapi pemeriksaan keamanan.
Iyad al-Rifai, Direktur Sada Social, sebuah pusat hak asasi manusia non-pemerintah Palestina, mengatakan Palestina memandang TikTok sebagai ruang untuk menghindari pembatasan oleh aplikasi Amerika.
Penghapusan akun QNN, kata dia, menjadi babak baru bagi konten-konten Palestina di platform tersebut.
Baru-baru ini, laporan dari Sada Social menyebutkan laman Palestina dan Arab di Facebook telah mengalami penurunan 50 persen pengguna.
Mereka menyebut hal itu sebagai “penurunan yang disengaja” akibat konten-konten yang mengkritik.