Momogi adalah cemilan yang digandrungi banyak orang. Mulai dari anak-anak, orang dewasa, hingga orang tua. Konon, kata penggandrungnya, momogi versi jagung bakar sangatlah enak. Begitu potongan momogi mendarat di lidah, sensasinya sukar dilukiskan (karena memang tak butuh dilukis). Seperti judulnya, ada aroma jagung bakar yang mampir menggelitik bulu hidung. Entah bagaimana caranya, pembuat momogi mencampurkan gurihnya jagung bakar ke dalam snack tersebut.
Harga momogi terbilang mahal untuk kantong anak-anak TK yang belum punya penghasilan. Di Tokopedia harganya mulai dari Rp2.500 per kemasan. Satu pcs kemasan–momogi jagung bakar–berisi dua stick. Berarti satunya Rp1.250. Mahal (untuk anak TK).
Satu kemasan momogi beratnya 8 gram. Komposisi momogi diracik dari jagung, minyak sayur, gula, tepung jagung, susu bubuk, garam, perisa jagung bakar, dan … pewarna makanan Tartrazine CI 19140.
Momogi dibuat PT Sari Murni Abadi. Perusahaan ini juga membuat yale yale, criscito, twist stick, dan migi migi. Tapi sejauh ini, momogi paling laris. Sampai-sampai, vendor makanan PON XXI Aceh-Sumut menempatkan sebungkus momogi dalam menu makan siang atlet.
Tak jelas apa tujuannya. Hitungan kalori momogi sendiri 80. Jumlah ini hanya “seupil” dibandingkan total kebutuhan kalori atlet yang mencapai 1.200 hingga 8.000 kalori per hari.
Kemungkinan, penyedia makanan PON percaya, sekecil-kecilnya sumbangan kalori dalam setiap stick momogi, akan berguna untuk menambah daya stamina atlet. Seenggaknya, ketika stamina atlet sudah menurun, 80 kalori dari momogi akan membantu mereka berdiri lebih kuat, walaupun cuma sedetik. Terima kasih momogi!